Manakah, Engkau Pilih?

Saudaraku.... rohimahullah.

Bacalah beberapa barisan tulisan di bawah ini dan jatuhkanlah untaian maknanya di pipimu yang engkau gunakan untuk tidur..

Penulis Ihya' mengatakan: "Ketahuilah bahwasannya dosa kecil bisa menjadi besar karena beberapa sebab, di antaranya terus dan selalu melakukan. Karenanya di katakan, tidak ada dosa kecil bila di lakukan secara terus menerus dan tidak ada dosa besar bila di iringi dengan istighfar.

Satu dosa besar yang terputus dan tidak di ikuti dosa lainnya itu lebih bisa di harapkan mendapat ampunan di banding dosa kecil yang di tekuni oleh seorang hamba. Gambaran-nya demikian, tetesan air yang jatuh di atas batu secara terus menerus bisa membekas. Akan tetapi sebanyak air yang sama seandainya di siramkan sekaligus pada batu tersebut, maka tidak akan membekas. Oleh karena itu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ


"Perbuatan-perbuatan yang paling di cintai oleh Allah adalah yang berjalan paling lama, meskipun sedikit". (HR. Bukhori: 6464 dan Muslim: 1866)

Sesuatu itu bisa di kenal dengan kebalikannya. Bilamana amal yang bermanfa'at walaupun sedikit, maka amal banyak yang terputus tidak terlalu berguna untuk menyinari dan membersihkan hati. Demikian halnya keburukan yang sedikit, bila selalu di lakukan niscaya efeknya dalam menggelapkan hati begitu terasa". (Ihya Ulumuddin: 4/ 34)

Rehatlah sebentar...

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ


"Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. kami memberi kalian minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah di telan bagi orang-orang yang meminumnya". (QS. an Nahl [16]: 66)

Kendaraan Unta
Harganya sangat mahal karena ia mampu bersabar mengarungi perjalanan panjang dengan bekal pas-pasan. Maka ia berhak dimulyakan, di hiasi dan hidupnya terhormat sampai ajal menjemput. Sedangkan unta-unta piaraan berharga murah karena ia tidak sabar dan tidak kuat menghadapi medan perjalanan. Ia makan untuk di makan dan di manja untuk di potong. Paling bentuk pemuliannya adalah tidak memperhatikan pisau kepadanya saat hendak disembelih.

Buaya
Bila ia selesai bersantap, ia membuka mulutnya lebar-lebar untuk memberi kesempatan burung pipit yang kecil yang kecil mencari sisa-sisa makanan di antara sela-sela giginya, karena khawatir ulat melubanginya. Sebagian orang giginya sudah lama di lubangi ngengat tanpa mau mengizinkan seorang pun mengambil pangkal penyakit. Ia tidak seperti buaya, pun tidak meniru burung pipit. Saudaraku bila engkau bukan inisiator, jadilah pemberi respon. Jika engkau tidak pandai berkhutbah, maka hadirilah untuk mendengarkan khutbah. Jika engkau tidak bisa menyampaikan kajian, maka ikutilah kajian. Jika engkau tidak cakap memperbaiki orang lain, maka jangan gengsi bila orang lain memperbaiki dirimu.

Merpati pos
Apabila ia di lepas tuannya untuk menyampaikan sepucuk surat, maka ia mengarungi lautan terik panas matahari. Ia terbang siang dan malam tanpa mempedulikan angin, hujan, petir dan kilat yang menghalanginya. Ia terbang tinggi agar tidak terkena anak panah pemburu. Ini pun, ia masih harus menahan diri untuk tidak turun memungut biji gandum yang di tebarkan demi menghindari perangkap yang bisa menghambat perjalanan atau mematahkan sayap, sehingga surat tersia-siakan. Setelah menyerahkan surat, ia bebas terbang ke angkasa, memakan apa pun yang di inginkannya. Wahai pembaca risalah penghambaan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala, apa yang telah engkau arungi? Setinggi apa engkau naik? Jebakan penghambat apa yang telah engkau waspadai? Celaka kamu. Satu celupan di surga mampu melupakan kepedihan sepanjang usia. Sekejap waktu di surga lebih baik di banding dunia dan seisinya. Kenapa masih ragu?

Kucing
Jika sekali saja engkau berbuat baik kepadanya, maka setiap kali ia melihatmu, maka ia akan bersikap manja dan menggosok-gosokkan dirinya kebajumu. Sedangkan engkau, setiap partikel dalam tubuhmu menyaksikan kebaikan kami dan setiap helai rambut di badanmu di liputi nikmat-nikmat kami. Namun begitu, setiap kali kami membuatmu mencintai kami, engkau malah membenci kami. Setiap kali kami mendekatkanmu kepada kami, maka engkau malah mencintai selain kami. Setiap kali kami menjalin hubungan denganmu, maka engkau malah bersikap kasar kepada kami. Engkau memusuhi kami, padahal engkau sangat membutuhkan kami. Kami mengajakmu berdamai, meskipun kami sangat tidak membutuhkan dirimu. Tidaklah engkau belajar dari binatang, wahai pemilik hati yang linglung. Jangan merasa paling mampu! Sungguh, Qobil belajar mengubur saudaranya dari seekor burung gagak dan Saulaiman mengetahui berita tentang Bilqis dari burung Hud-hud.

Semut
Kendati bertubuh kecil dan lemah, di musim panas ia sanggup membawa makanan yang beratnya jauh diatas berat tubuhnya sebagai persediaan di musim dingin. Nikmatnya makanan di musim panas tidak membuatnya terlena dari mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin, karena ia tahu begitu ganasnya lapar di musim ini. Pun, lantaran ia bisa mengambil pelajaran dari banyaknya yang binasa di musim ini. Saudaraku, pahamilah dunia ini sebagai musim panas dan akhirat sebagai musim dingin. Memang sedikit orang yang bisa mengambil pelajaran. Semoga Allah melimpahkan rohmatNya kepada kita semua, amin.

Keledai
Ia akan berjalan pulang kerumah di malam gulita da tetap tak tersesat. Bila ia di lepas, ia bisa sampai ke rumah tanpa ada penuntun. Masih lagi, ia bisa membedakan antara suara aba-aba berhenti dan aba-aba berajalan. Wahai orang yang kehilangan jalan kesurga, wahai orang yang tidak sanggup membedakan suara penyeru surga dan penjual neraka, dalam cita-cita, engkau belum sepadan dengan keledai. Bila paham, maka engkau lupa doro. Semakin engkau dekat dengan kubur, maka bertambah pula kelesuanmu beramal. Dekatnya ajal menambah angan-anganmu. Seringnya engkau memakamkan orang-orang terpandang tidak sanggup memalingkan dari menggapai keterpandangan. Duhai, betapa banyak kita menzholimi kawanan keledai.

Jalalah
Yaitu, setiap hewan darat yang boleh dimakan dagingnya, namun ia mengkonsumsi makanan najis, sehingga dagingnya menjadi kotor. Para ulama' fiqih mengharamkan mengkonsumsi dagingnya sebelum dikarantina selama 40 hari. Dalam masa karantina ini, ia hanya mengkonsumsi makanan yang baik agar dagingnya menjadi baik dan halal di makan. Kebanyakan manusia tenggelam dalam keharaman, sehingga keadaanya rusak dan dagingnya kotor. Betapa mereka sangat membutuhkan karantina sebagaimana jalalah; agar mereka hanya mendengar ucapan-ucapan baik dan mengamalkan perbuatan-perbuatan yang baik pula. Sampai ruh dan jiwa mereka bersih serta suci. Dengan demikian, mereka berhak masuk ke dalam surga yang tidak dihuni kecuali oleh, "Orang-orang yang di wafatkan dalam keadaan baik oleh pada Malaikat" (QS. an-Nahl [16]: 32). Saat itulah, indra dengar mereka riang mendengarkan 'nyanyian' kekal para malaikat, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilahsurga ini, sedang kamu kekal didalamnya". (QS. az-Zumar [39]: 73)

Sebagian orang ibarat binatang berkulit manusia, hewan bermuka manusia. Ada yang berwatak keledai; mengitari gilingannya tanpa mau selangkah maju ke depan. Menceraikan akhirat dan memperistri dunia. Kokoh di siang hari, namun rapuh di malam hari. Maha suci Dzat yang mengangkat binatang satu derajat di atasnya, sebab binatang bermanfa'at bagi makhluk lainnya sementara ia tidak berguna bagi dirinya sendiri, terlebih bagi orang lain. Bukankah aku sampaikan kepadamu firman Allah subhanahu wa ta'ala:

إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا


"Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)". (QS. al Furqaan [25]: 44)

Ada yang seperti ulat sutra, mati di tengah-tengah tenunannya. Kelembutan sikapnya terhadap hawa nafsu begitu mengagumkan. Persaudaraan dirinya dengan setan demikian erat. Berupaya membunuh diri sendiri dengan kedua tangannya dan berjalan menuju neraka dengan langkah-langkah mantap. Semboyan mereka dalam hidup ini adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala:

يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ


"Mereka membinasakan diri mereka sendiri". (QS. at Taubah [9]: 42)

Ada yang seperti burung unta; menyembunyikan kepalanya di dalam pasir. Ia mengira tidak ada yang melihat kefasikan dan perbuatan dosanya. Menganggap tidak pernah membunuh, sementara darah para korban melumuri kedua tangannya. Mengaku tidak mencuri, sementara sidik jarinya memenuhi TKP (tempat kejadian perkara). Ia berbalutkan busana takwa, sementara sisa-sisa alkohol menetes dari mulutnya. Orang-orang seperti ini seperti yang disampaikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala:

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ


"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka Hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar". (QS. al Baqarah [2]: 9)

Ada yang berkarakter seperti bunglon. Bergabung dalam majelis orang-orang sholih untuk mendengarkan surat Al-A'rof dan Hud, tapi ia juga menyukai kumpulan orang-orang tholih (buruk) dan merasa gembira menikmati petikan gitar dan dawai. Mereka tidak mendapat kesetiaan karena jiwa oportunis yang disampaikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala

مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَلَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا


"Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan Ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), Maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya". (QS. an Nisaa' [4]: 143)

Ada yang seperti kelelawar. Senang kegelapan dan membenci cahaya. Menganggap lezat kemaksiatan dan menuduh getir ketaatan. Pemahaman-pemahamannya terbalik, karen fitroh jiwanya juga terbalik. Karenanya: "Dan apabila Hanya nama Allah saja disebut, kesAllah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati". (QS. az Zumar [39]: 45)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semoga kita bersama dapat mengambil pelajaran dari ayat-ayat yang telah dikemukakan di atas. Hanya Allah yang beri taufik.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semoga Bermanfaat (^^,)


Share from: Nurulilmi
0 Responses

Posting Komentar