Kiat Praktis Menggugah Semangat Sholat Subuh

Saya adalah salah satu dari ribuan umat muslim yang sering terlambat mengerjakan ibadah sholat subuh. Dengan menemukan artikel ini dan menulisnya kembali di blog ini, saya berharap bisa menambah semangat saya untuk bisa tepat waktu dalam mengerjakan sholat subuh. Semoga Artikel ini bisa bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya. Semoga Allah Ta'ala beri taufik.

TIPS: Menggugah Semangat Sholat Subuh


1) Segera tidur Dan Jangan Bergadang.

Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah rodhiallohu anhu:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ، وَالحَدِيْثَ بَعْدَهَا


"Bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam membenci tidur sebelum (sholat) Isya' dan berbincang-bincang sesudahnya". (HR. Bukhori: 568 dan Muslim: 237)

Ada beberapa kondisi yang dikecualikan dari hal ini, diantaranya yang disebutkan oleh Imam Nawawi rohimahulloh dalam syarah shohih muslim, ia berkata: "Latar belakang tidak disukainya berbincang-bincang selepas sholat Isya' karena bisa menyebabkan bergadang, sehingga lantaran kantuk yang sangat dikhawatirkan sholat malam atau sholat Shubuh, baik diwaktu bolehnya, waktu pilihan, atau pun waktu paling utamanya terlewatkan. Pembicaraan yang dilarang selepas sholat Isya' adalah seputar masalah-masalah yang tidak mengandung maslahat atau kebaikan. Adapun pembicaraan yang mengandung maslahat atau kebaikan, tidak dilarang seperti: mempelajari ilmu, mendengarkan berbagai kisah orang-orang sholih, berbincang-bincang dengan tamu, berbicara dengan mempelai wanita untuk menenangkannya, pembicaraan seseorang dengan isteri dan anak-anaknya untuk menunjukkan kelembutan atau mengutarakan keperluan, berbicara kepada orang-orang yang safar agar menjaga barang dan diri mereka, pembicaraan untuk mendamaikan manusia dan memberi mereka syafa'at dalam kebaikan, amar ma'ruf nahi munkar dan menunjukkan suatu kebikan atau hal-hal yang serupa dengannya. Semuanya tidak mengapa dilakukan selepas sholat Isya'". (Syarh An-Nawawi 'alaihis salaam Shohih Muslim: 3/157-158)

Sekarang, tahukah anda mengapa Umar bin Khoththob rodhiallohu anhu memukuli banyak orang dengan cemeti setelah sholat Isya' seraya mengucapkan: "Apakah bergadang dipermulaan malam dan tidur diakhirnya?!".

2) Menjaga Adab-Adab Tidur.

Diantara adab-adabnya: tidur dalam kondisi suci, diawali sholat sunnah dua rokaat setelah whudu', mempratekkan doa-doa sebelum tidur, berbaring miring kesisi kanan, meletakkan telapak tangan kanan di bawah wajah, membaca Al-Mu'awidzatain (surat Al-Falaq dan An-Naas) dan surat Al-Ikhlas, kemudian meniupkannya pada kedua telapak tangan dan selanjutnya mengusapkan keanggota tubuh yang terjangkau, serta membaca doa-doa tidur lainnya.

3) Menabur Kebajikan Menuai Kebaikan.

Barangsiapa tidur seusai melaksanakan amal ketaatan seperti mempercepat jalinan silaturrohmi, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, sedekah secara rahasia, menutup aib sesama muslim, amar ma'ruf dan nahi munkar, menunjuki orang yang tersesat, mengasihi anak yatim dan membantu keperluan orang yang membutuhkan, niscaya akan dibalas dengan kesempatan mengikuti sholat shubuh berjama'ah. Sebab kebaikan orang beriman itu merasa kesepian sehingga perlu mengundang kebaikan lain untuk menemaninya. Kebaikannya tidak betah sendirian.

4) Tinggalkan Keburukan, Pasti Anda Selamat!

Yaitu dengan menjaga organ tubuh dari hal-hal yang tidak halal. Contohnya: mengalihkan pandangan dari yang haram, menghindarkan lidah, pendengaran dan seluruh anggota tubuh dari hal-hal yang tidak halal dilakukan. Hasan Al-Basri rohimahulloh pernah ditanya: "Kenapa kami tidak bisa bangun sholat malam?". Ia menjawab: "Kesalahan-kesalahan kalian telah mengikat diri kalian". (latho'iful Ma'arif:107)

Barangsiapa tidur setelah mengerjakan kemaksiatan berupa menghibah seorang muslim, memperbincangkan sesuatu yang bathil, melihat sesuatu yang haram, menghina orang yang butuh, menyelisihi janji, memakan yang haram atau menghianati amanah, maka ia diganjar dengan tidak bisa mengikuti sholat shubuh berjama'ah. Karena orang yang berbuat buruk dimalam hari, maka ia akan dibalas ketika siangnya. Dan orang yang berbuat buruk disiang hari, maka ia akan diganjar ketika malamnya.

5) Memanfa'atkan Qoilulah (istirahat disiang hari).

Abu Dzar rodhiallohu anhu biasa menghindari anak-anak kecil agar tidak mendengar hiruk pikuk mereka, lalu ia tidur qoilulah. Ia ditanya tentang hal tersebut dan menjawab: "Sesungguhnya jiwaku ini adalah kendaraanku. Bila aku tidak bersikap baik kepadanya, maka ia tidak mau membawaku sampai ketujuan".

Tidur qoilulah adalah sunnah Nabi sholallohu alaihi wa sallam yang dipraktikkan Abu Dzar, sebagaimana telah diajarkan kepadanya oleh guru teladan, Nabi sholallohu alaihi wa sallam. Tidak diragukan lagi bahwa tidur siang sangat berguna untuk mengistirahatkan tubuh dari kepenatan, sehingga seseorang akan mampu bangun memenuhi panggilan adzan sholat Shubuh. Bila ia belum bangun sebelumnya.

6) Saudara-Saudara Yang Baik Yang Sudi Membantu.

Mereka laksana alat senjata untuk menghadapi utusan-utusan tidur dan tentara-tentara kemalasan dibawah kepemimpinan iblis. Berpesanlah pada mereka supaya membangunkan, mengingatkan, dan memperingatkanmu. Untuk tujuan tersebut, ikuti majelis-majelis mereka dan hadiri forum-forum mereka. Barangsiapa bergaul dengan suatu kaum, maka ia menjadi bagian dari mereka. Bila hatimu sakit pasti sembuh dan bila hatimu mati pasti akan hidup kembali.

Ingat, manakala Allah subhanahu wa ta'ala menghidupkan Ashhabul Kahfi, maka dia juga membangkitkan anjing mereka. Begitu pun, ketika Allah subhanahu wa ta'ala menghidupkan Uzair, maka Dia juga menghidupkan kembali keledainya.

7) Mengetahui Kedudukan Akhirat.

Andai dikatakan kepada anda: "Datanglah ketempat A pada jam tiga dini hari. Sebab, akan ada orang yang datang memberimu uang sekian ratus rupiah", apa yang anda lakukan? Tidak disangsikan, mata anda tidak bisa terpejam dan tidak bisa tidur tenang. Anda akan membolak-balikan tubuh diatas bara kerinduan dan terpanggang di atas api kegundahan. Anda menghitung jam, bahkan menit dan detik demi detik. Seolah-olah waktu yang panjang ada dihadapan anda. Dan pasti, anda akan berangkat satu jam sebelum waktunya, menunggu datangnya uang dengan penuh kerinduan.

Mana yang anda pilih; uang ratusan ribu atau surga? Pahala dunia atau pahala akhirat? Kesenangan sesaat atau nikmat abadi? Seandainya anda benar-benar mengetahui harga akhirat, pasti hati anda yang mabuk tersadar. (Hayatush Shohabah: 3/123)

8) Balas Musuhmu.

Bila sholat Shubuh bersama jama'ah terlewatkan olehmu, maka balaslah syaithon dengan balasan yang menyakitkan, agar ia takut dan tidak berani mendekatimu. Setelah sebelumnya ia mempersiapkanmu menjadi lalat dan kupu-kupu. Langkah pembalasan ini terwujud dengan berpuasa dihari engkau kehilangan sholat Shubuh, membaca Al-Qur'an lebih dari kebiasaan setiap harimu atau menunaikan ibadah apapun yang jiwa merasakan beban dan kepayahan karenanya. Semakin berat beban ibadah, semakin besar pula ketakutan syaithon. Balaslah pukulannya denngan pukulan pula, setiap kelalaian dengan kesadaran dan setiap kejerumusan dengan kebangkitan, niscaya engkau selamat dari tipu dayanya dan terbebas dari gangguannya. Jangan pernah sekali-kali engkau bersikap lembut kepadanya. Karena itu merupakan bukti kehinaan, pengecut dan awal dari kekalahan. Berikut pesan sang kepercayaan ummat, Abu Ubaidah bin Jarroh rodhiallohu anhu. Sebuah pesan yang menyuntikan harapan dalam dirimu, kendati engkau terbelenggu dosa-dosa dan dikelilingi kesalahan-kesalahan. Ia berkata: "Tangkallah kesalahan-kesalahan yang dulu dengan kebaikan-kebaikan yang baru. Andaikata salah seorang dari kalian melakukan keburukan sepenuh ruang antara dirinya dan langit, kemudian ia melakukan kebaikan, niscaya kebaikan itu turun menutupi keburukan-keburukannya dan menghilangkannya". (Hilyatul Aulia': 1/152)

Juga pesan Abdulloh bin Umar rodhiallohu anhuma, yang lebih memilih memberi nasehat dengan perbuatan dibanding dengan ucapan. Apabila Ibnu Umar rodhiallohu anhuma terlewatkan sholat berjama'ah, maka ia sholat sunnah ditambah dengan sholat yang lain untuk mengecewakan syaithon, memberinya pelajaran dan mengalahkannya.

9) Melihat Buah Kesabaran.

Barangsiapa mengetahui nikmatnya pahala, maka ia tidak akan mempedulikan pahitnya kesabaran. Orang yang berakal lagi cerdik mampu mengambil pelajaran dari segala apa yang disaksikan disekitarnya. Ia melihat roti belum menjadi putih sampai wajah pembuatnya menghitam (karena kelelahan). Mutiara tidak akan menghiasi leher kecuali setelah menghadapi bahaya menyelam kedasar lautan. Barangsiapa yang bergadang malam (untuk melakukan ibadah), maka ia akan menggapai keluhuran. Barangsiapa berlama-lama tidur, maka ia tidak akan tahan dihari tidur (dalam kubur). Daging rusa tidak halal, kecuali bila disembelih dan tidak baik untuk dimakan kecuali bila dipanggang dalam api. Sinar lilin menghancurkan dirinya sendiri. Semakin jauh perjalanan kafilah dagang, maka semakin besar pula keuntungannya. Bila harga barang mahal, maka ia akan membidik konsumen yang memiliki keinginan besar pula.

Hal ini telah disabdakan oleh sang guru kesabaran, Muhammad sholallohu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الجَنَّةُ


"ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah adalah surga". (lihat shohih Jami Shogir: 6222)

Penutup
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semoga Allah membimbing kita serta memberi kemudahan bagi kita dalam melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semoga Bermanfaat (^^,)


artikel: nurulilmi
Label: edit post
2 Responses
  1. arhrevun Says:

    allhamdullilah dapat ilmu bermanfaat :D
    semangat menulis kawan muslim ku


  2. Aep Says:

    alhamdulillah,, ilmunya memotivasi sekali,
    sekarang pasti rajin solat subuh.


Posting Komentar